Laman

Thursday, September 21, 2017

Resistansi Dan Resistivitas

            Resistansi (hambatan) dapat diartikan sebagai kemampuan menghambat arus listrik. Sedangkan resistivitas ialah nilai hambatan jenis yang merupakan besarnya resistansi yang ada pada suatu penghantar yang panjangnya 1 meter dalam penampang 1mm2 .

Pada umumnya, logam merupakan penghantar listrik. Hal ini disebabkan oleh electron-elektron bebas pada logam. Logam yang elektronnya sulit bergerak akan sulit mengalirkan arus listrik. Logam demikian dikatakan mempunyai resistensi (hambatan) yang besar. Sedangkan logam yang elektronnya mudah bergerak akan mudah pula mengalirkan arus listrik. Logam ini disebut mempunyai resistansi yang kecil.

Disamping itu, pada jenis logam yang sama, makin besar luas permukaannya, makin bebas electron bergerak. Hal ini berarti makin kecil nilai resistansinya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai resistansi dipengaruhi beberapa factor yaitu:
  1. Jenis penghantarnya : Besi mempunyai resistansi lebih besar dari pada tembaga sehingga penghantar tembaga lebih baik dari pada besi. 
  2. Panjang penghantar : Semakin panjang suatu penghantar semakin besar resistansinya. Oleh karena itu, dalam praktek, penggunaan penghantar yang terlalu panjang (melampaui perhitungan) selain akan memperbesar resistansi (akan terjadi rugi tegangan) juga tidak ekonomis. 
  3. Luas penampang penghantarnya : Makin besar penampang penghantar, makin kecil resistansi penghantar tersebut. Berarti arus dapat dialirkan makin besar (kuat). Dalam praktek, harus digunakan penghantar yang irisan penampangnya memadai.
  4. Suhu/temperature : Setiap logam yang mendapat perubahan temperature maka volume/bentuk yang berubah. Berarti jika suatu penghantar temperature mendapat perubahan temperature (naik), maka harga resistansinya juga ikut berubah (besar), demikian sebaliknya. Kecuali, karbon (arang) adalah sebaliknya. Dalam hal ini, jika temperature naik maka resistansinya turun.

Besarnya resistansi (R) dinyatakan dalam ohm (lazim ditulis dalam huruf Yunani Ω (omega); Kilo ohm (KΩ); mega hm (MΩ).
            1 KΩ    =  1000 Ω
            1 MΩ  =   106 Ω
Dalam praktek sehari-hari, besarnya resistansi dapat diukur dengan alat ukur yang disebut ohm meter.

Resistansi dari berbagai penghantari dapat kita bandingkan dan kita namakan resistivitas (hambatan jenis). Resistivitas adalah besarnya resistansi yang ada pada suatu penghantar yang panjangnya 1 meter dan penampangnya 1 mm2 . Jadi, besarnya resistansi (R) dari suatu penghantar dapat dirumuskan sebagai berikut:


R  =  resistansi dalam ohm
L   =  penjang penghantar dalam meter
Ρ (dibaca rho)  =  resitivitas dalam ohm meter

A  =  luas penampang penghantar/irisan dalam m2

Jika irisan penghantar berbentuk segi empar, maka luas irisannya :

            A  =  panjang  x  lebar

Jika irisan penghantar segi tiga maka luas irisannya :

            A  =  ½  x  alas  tinggi

Jika irisan penghantarnya bulat dan diketahui ukuran garis tengahnya (D), maka luas irisannya :

Daftar resistivitas beberapa bahan dalam satuan Ω mm2/m

Bila resistivitas bahan dinyatakan dalam satuan Ω – m, harga yang tercantum dalam table di bawah ini dikalikan dengan faktor pengali 10-6.

Tembaga lunak
0,0167
Baja
0,10 – 0,25
Tembaga keras
0,0175
Brom alumunium
0,13
Alumunium
0,03
Timah hitam
0,21
Seng
0,12
Nekelin
0,42
Timah
0,13
Konstantan
0,48
Besi
0,13
Karbon
100 – 1000
Perak
0,164



Contoh:
Berapa besar resistansi (R) sepotong seng berpenampang bulat dengan garis tengah 2 mm dan panjangnya 1,2 km.

Cara menghitung:
Diketahui         : d = 2mm;  L = 1,2 km = 1200 m;  p seng = 0,12
Ditanya            : R

Jawab               : 
                                  
                                 
                                

No comments:

Post a Comment